Para
ulama menjelaskan syarat taubat akan diterima Allah:
- Al iqlau. Orang yang berbuat dosa harus berhenti dari perbuatan dosa
dan maksiat yang selama ini ia pernah lakukan.
-
An nadamu. Dia harus menyesali perbuatan dosanya itu.
-
Al azmu. Dia harus mempunyai tekad yang bulat untuk tidak mengulangi perbuatan
itu.
-
Jika perbuatan dosanya itu ada hubungannya dengan orang lain, maka di samping
tiga syarat di atas, ditambah satu syarat lagi, iaitu harus ada pernyataan bebas
dari hak kawan yang dirugikan itu.
Jika yang dirugikan itu hartanya, maka hartanya itu harus dikembalikan. Jika
berupa tuduhan jahat, maka ia harus meminta maaf, dan jika berupa ghibah atau
umpatan, maka ia harus bertaubat kepada Allah dan perlu minta maaf kepada orang
yang diumpat.
Bagaimanapun tidak perlu berbuat demikian jika ditakuti membawa kepada masalah
yang lebih besar.
Di
samping syarat di atas, dianjurkan pula bagi orang yang bertaubat untuk
melakukan solat dua rakaat yang dinamakan solat taubat.
Hadis diriwayatkan dari Abu Bakar dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Jika seorang hamba berbuat dosa kemudian ia pergi bersuci (berwudhu),
lalu ia shalat (dua rakaat), lalu ia mohon ampun kepada Allah (dari dosa
tersebut), niscaya Allah akan ampunkan dosanya”.
Kemudian
Baginda membaca ayat ini: “Dan orang-orang yang apabila mengejakan perbuatan
keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat kepada Allah, lalu memohon
ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu sedang
mereka mengetahui”. (Surah Ali Imran, ayat 135).
No comments:
Post a Comment