Nafsu lawwamah adalah nafsu yang sudah mengenal baik dan buruk. Nafsu
ini mengarahkan pemiliknya untuk menentang kejahatan, tetapi suatu saat jika ia
lalai beribadah kepada Allah SWT, maka ia akan terjerumus kepada dosa. Orang
yang memiliki nafsu ini tidak tetap pendirian untuk menjalankan ketaatan dan
meninggalkan perbuatan dosa.
Firman
Allah SWT maksudnya: “(Tetapi) kerana mereka melanggar janjinya, Kami kutuk
mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah
perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan
sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu
(Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di
antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah
mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Surah
al-Maidah, ayat 13)
Orang
yang memiliki nafsu lawwamah sebegini memiliki jiwa menyesali perbuatan salah
lakunya dan berinisiatif untuk kembali ke landasan yang benar.
Contohnya
semalam melakukan dosa dan perkara maksiat yang dilarang di sisi agama. Hari
ini dia sedar akan kesilapannya kerana terlalu mengikut nafsu, lalu ia insaf
dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
Orang yang banyak dikuasai nafsu lawwamah juga mudah membaiki diri dan
mudah terima teguran orang lain.
Ia
juga tidak mudah hanyut dalam kesesatan yang membinasakan diri baik dalam
kehidupan dunia mahupun akhirat. Selain dari itu, nafsu lawwamah juga sering
memikirkan baik buruk, halal haram, betul salah, berdosa ataupun tidak dalam
segala tindakan.
No comments:
Post a Comment